Jumat, 18 November 2011

Kisah Domba Emas


Ada seorang raja di kota Orkhomenos yang bernama Athamas [Athamas the Minyan]. Dia punya seorang istri, yang bernama Nephele [Goddes of Clouds]. Dia dan Nephele memiliki dua orang anak: Phrixus dan saudarinya Helle. Setelah beberapa lama menikah, Athamas merasa bosan dengan istrinya yang sekarang. Akhirnya ia menikahi wanita lain yang bernama Ino, putri dari Cadmus. Istrinya yang kesal langsung meninggalkan kota bertepatan dengan datangnya musim kering yang parah bagi kota itu.

Sementara itu, Ino memendam rasa cemburu pada Phrixus anak tirinya, karena ia yang nantinya akan menjadi pewaris tahta Athamas. Akhirnya Ino menipu Athamas, dengan mengatakan bahwa kekeringan ini hanya bisa dihentikan dengan mempersembahkan jiwa Phrixus pada para dewa. Nephele yang mengetahui hal ini meminta bantuan pada Dewa Hermes. Hermes kemudian membawakannya seekor domba bersayap dan berbulu emas. Nephele menyuruh kedua anaknya untuk menaiki domba itu dan dibawa ke tempat yang aman. Phrixus dan Helle pun naik sementara domba itu terbang meninggalkan Orkhomenos. Di tengah perjalanan, Helle terjatuh dari domba emas dan tenggelam di laut, laut dimana ia jatuk kemudian diberi nama Hellespont [The Sea of Helle], Sekarang bernama Dardanelles, di Turki.

Domba itu akhirnya mendaratkan Phrixus di Colchis [sekarang Georgia]. Disana, Phrixus dirawat oleh Aietes. Phrixus bahkan dinikahkan dengan putrinya, Aetes. Karena ternyata domba itu hasil ciptaan Dewa Poseidon, Phrixus kemudian menyembelihnya dan mempersembahkannya sebagai kurban untuk Poseidon. Ia lalu menyerahkan bulu dombanya kepada Raja Colchis, Aietes, sebagaia ucapan terima kasih. Aietes menggantung bulu domba emas di sebuah pohon suci Ares yang dijaga oleh naga yang tidak pernah tidur.

Tidak ada komentar: